Manusia merupakan tempatnya salah dan khilaf. Tak ada manusia
yang sempurna dan tak memiliki kesalahan. Manusia terbaik adalah manusia yang
salah lalu memperbaiki kesalahannya. Selama ini, aku memang terpola dengan
pemikiran seperti itu. Dengan segala kenaifannya, bahwa manusia yang baik
adalah yang mampu memperbaiki dirinya ketika sadar telah berbuat salah. Jadi,
manusia terbaik adalah bukan manusia yang tak pernah salah atau berbuat salah.
Banyak manusia yang baik pada satu sisi, tapi disisi lain ia
melakukan kejahatan, keburukan dan kesalahan. Karenanya, persoalan yang sangat
sepele sangat sulit diselesaikan. Untuk jujur saja demikian sulit. Apalagi
untuk perbuatan yang sangat besar. Orang bisa melakukan apa saja agar terlihat
baik. Padahal disisi lain ia ber buat kejahatan. Banyak orang yang dermawan,
tapi sedekahnya dari hasil perbuatan dosa. Terlebih lagi bagi orang yang kikir,tamak,danrakus.Untuk
memperbaikinya, kita harus mengembalikan pemaknaan orang baik sebagaimana
adanya, bahwa orang baik adalah orang tidak pernah melakukan kesalahan.
Menjadi
manusia sempurna memang tidak ada, kecuali para Nabi dan Rasul Allah.
Rasulullah
pernah ditanya oleh seorang sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria
orang yang baik itu? Rasulullah menjawab:Yang artinya: "Sebaik-baiknya
manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".Jika ia seorang
hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh
tetangga, sanak famili dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan
agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik. Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan
untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat
bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda tangannya berharga maka
digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak hanya mementingkan diri
dan golongannya sendiri.
Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.
Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat.
Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.
Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat.
Namun demikian, tidak bisa kita mereduksi
makna manusia baik tersebut. Kriteria manusia baik yang tidak pernah berbuat
salah. Tidak bisa dirubah atau dikurangi maknanya. Karena perubahan dan
pengurangan makna tersebut justru menjustifikasi perbuatan salah manusia. Yang
salah tetap salah. Demikian pula, yang baik dan benar harus tetap baik dan
benar.Kita memang bukan manusia baik. Tapi, kita harus berusaha untuk
menjaid baik. Caranya. Usahakan untuk tidak berbuat salah.
0 komentar:
Posting Komentar