Dalam
kesempatan ini saya akan menjelaskan siapa saja yang bias disebut orang
beruntung dan orang yang merugi menurut ajaran Islam.Dalam Al-Quran Surah Al-Baqoroh dijelaskan bahwa “orang yang beruntung adalah orang yang beriman kepada perkara
ghoib, mendirikan sholat, menunaikan zakat. Termasuk pula beriman kepada
kitab-kitab yang Allah turunkan”.
Berikut
ini terjemahan dalam Bahasa Indonesia potongan ayat Qs. Al-Kahfi ayat 103
sampai 106 : (103)Katakanlah:
“Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya?” (104) “Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan
dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. (105) “Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan
mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan
mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada
hari kiamat.” (106) “Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan
kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku
sebagai olok-olok.” (Al-Kahfi 103-106)
Dalam surat Al-Kahfi 103-106 dijelaskan siapa sajakah
orang yang merugi yaitu: Allah menceritakan tentang orang yang paling
rugi semasa
hidupnya. Mereka adalah orang
yang menyia-nyiakan semua amal
perbuatannya. Mereka menyangka telah banyak berbuat amal kebaikan padahal
diakhirat nanti Allah tidak akan memberikan penilaian pada semua amal
kebaikan yang telah mereka lakukan . Mereka akan dilemparkan kedalam neraka
jahanam , dan semua amal kebaikan yang telah mereka kerjakan tidak memberi
manfaat sedikitpun kepada mereka.
Dalam
Hadist Riwayat Muslim dijelaskan bahwa :”Orang yang beruntung adalah orang yang bersyukur atas nikmat Allah
dan bersabar atas ujian Allah. Rosulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan
keadaan orang yang beriman, segala urusan baginya selalu baik. Dan hal itu
tidak akan terjadi kecuali pada orang yang beriman; jika dia mendapat
kesenangan dia bersyukur, dan hal itu baik baginya. Dan apabila tertimpa
kesulitan dia bersabar dan kesabaran itu baik pula baginya.” (HR. Muslim)
Demikianlah penjelasan yang dapat
saya sampaikan mengenai Orang yang “Beruntung”
dan Orang yang “Merugi”. Semoga dapat diambil maknanya dan dapat bermanfat bagi
pembaca :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum...sy mencoba menguraikan ayat surat alkahfi 103 - 106 sebagi berikut semga jdi intrpeksi terhadap diri kita semua :
BalasHapus1. di ayat 103 Allah menjelaskan mengenai orang2 yang merugi, tetapi mereka menyangka mereka berbuat sebaik2nya didunia ini...mereka
2. Selanjutnya di ayat 104-105 Allah mengatakan mereka yaitu orang2 yang ingkar dengan ayat Allah (alquran) dan tidak percya dengan hari akhir maka hapus semua amalan mereka dan tidak ad PENILAIAN AMAL (TIMBANGAN) dihari kiamat.
3.terakhir ayat 106 : Mereka masuk keneraka jahannam karena kekafirannya dengan MEPEROLOK_OLOKAN ayat2 Allah dan AJaRAN RASUL ALLAH
DIpoint 3 jelas dikemukakan merkea adalah org yng memperolok2an ayat ALLAH dan Rasulnya...mari intropeksi diri kita semua, apakah kita MENYANGKA dan MERASAKan klu kita sudah melakukan yang baik, pdahal dalam kehidupan kta kita SERING MEMPEROLOK-OLOKAN AYAT ALLAH DAN AJARAN RASUL, CONTOH : RASUL MENYURUH KITA MENUTUP AURAT, memakai JILBAB bagi wanita KITA MALAH Tidak Mau MENGERJAKANNYA lebih2 MALU memakai jilbab(APA INI TIDAK MEMPEROLOK2an AJRAN RASUL DAN AYAT ALLAH?), Alquran dan Rasul melarang kta bergosip (berghibah) tpi kita sering bergosip dan sudah menjadi hal yg wajar (APAKAH INI TIDAK MEMPEROLOKA2an Ayat ALLah Dan Rasulnya)"JIKA INI ADA SEMUA DALAM DIRI KITA MASING2, BUKANKAH KTA TERMASUK ORG2 YG DI TERANGKAN DALAM AYAT DIATAS???,mudah2an ALLAH Menganpuni kita semua"
Mari kita semua mengavaluasi diri kita sendiri, semga dapat bermafaat...