Minggu, 05 Oktober 2014

Peran dan Fungsi Bahasa dengan Fenomena Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja

Edit Posted by with No comments
I.                  Peran dan Fungsi Bahasa
Bahasa adalah suatu entitas khusus yang ada pada manusia yang digunakkan sebagai media komunikasi yang kompleks. Bahasa alami yang merupakan media komunikasi awalnya berupa bahasa isyarat dengan simbol-simbol sampai akhirnya berkembang menjadi bicara. Menurut Santo,dkk. (2004) dalam bukunya menjelaskan dungsi bahasa yang terbagi menjadi empat bagian yaitu :
a)      Sebagai alat komunikasi
b)      Fungsi integrasi dan adaptasi
c)      Fungsi kontrol sosial
d)     Fungsi ekspresi
Berikut penjelasannya…
a)      Bahasa Sebagi Alat Komunikasi
            Melalui Bahasa, manusia dapat  berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. Manusia dapat berfikir, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan individu atau kelompok menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi harus memperhatikan etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Melalui bahasa yang baik, maka orang lain juga dapat memberikan respon yang positif sehingga dapat diketahui maksud dan tujuan kita berbicara.
b)      Fungsi Integrasi dan Adaptasi
             “tak kenal maka tak sayang” apabila tidak ada bahasa manusia akan sulit untuk berkenalan. Dengan berkenalan manusia dapat berbagi pengalaman-pengalaman hidup mereka sehingga satu sama lain dapat berbagi pengetahuan. Di setiap daerah memiliki berbagai jenis bahasa dengan beraneka ragam suku dan budaya, perlu adanya penyesuaian diri agar manusia dapat bertindak sesuai dengan keadaan tempat atau wilayah yang didudukinya. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih memungkinkan agar seseorang memiliki hubungan dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari penyimpangan dalam berbahasa untuk memperoleh komunikasi yang baik.

c)      Fungsi Kontrol Sosial
            Sebagai kontrol sosial, bahasa sangat efektif dalam penyampaian informasi. Informasi dapat di peroleh dari teman, dosen, media cetak maupun elektronik. Fungsi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Informasi yang baik seakan-akan sulit didapatkan, acara televisi memiliki dampak yang begitu besar. Sehingga kebanyakan orang meniru apa yang ditayangkan di layar televisi. Selain itu buku pelajaran, majalah, komik dan koran adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Motivator, ceramah agama dan layanan sosial merupakan kegiatan positif sebagai alat kontrol sosial. Semua itu adalah kegiatan kita dalam berbahasa sebagai kontrol sosial untuk memperoleh pandangan, sikap dan prilaku yang baik.
d)     Fungsi Ekspresi
Manusia dapat berekspresi diri untuk mengungkapkan sesuatu yang ada di dalam diri seseorang baik dalam bentuk perasaan, pikiran, gagasan dan keinginan yang dimilikinya. Dengan adanya ekspresi orang lain dapat mengetahui apa keinginan orang tersebut agar tercipta interaksi yang baik.


II.               Fenomena Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja
Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa alay.
                Ragam ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok waria dan masyarakat terpinggir lain. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.  Bahasa yang dianggap gaul ini secara langsung maupun tidak telah mengubah masyarakat Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebaiknya bahasa gaul dipergunakan pada situasi yang tidak formal seperti ketika kita sedang berbicara dengan teman. Atau pada komunitas yang mengerti dengan sandi bahasa alay tersebut. Kita boleh menggunakannya, akan tetapi jangan sampai menghilangkan budaya berbahasa Indonesia. Namun dengan demikian keberadaan Bahasa Indonesia juga bisa teruji dengan hal-hal yang baru sehingga bisa lebih menguatkan Bahasa Indonesia itu sendiri.
Sudah berapa besar dampak Bahasa gaul terhadap budaya Indonesia? Orang-orang sudah mulai lupa dengan bahasa baku.Coba ingat-ingat lagi pelajaran Bahasa Indonesia tentang bahasa baku. Apotek dengan Apotik, Karier dengan Karir, atau mungkin yang ini Silakan dengan Silahkan. Yang mana yang baku, yang mana yang bukan baku? Menurut KBBI, kata-kata baku yang benar adalah Apotek, Karier, dan Silakan. Exploitasi dari media (TV, radio, koran, internet, dll) membuat orang-orang dari semua umur sudah mempergunakan bahasa gaul. Contoh anak kecil zaman sekarang udah mulai pake bahasa gaul untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih dewasa. Mungkin buat mereka, itu hal yang lumrah, tapi bagi orang-orang dewasa, penggunaan bahsa gaul, seperti “meneketehe”, bisa dibilang kasar. Kalo kita ga pake bahasa gaul, kita dibilang kurang seru.

Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat. Salah satu kebijakan untuk tetap melestarikan bahasa nasional adalah pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat menjunjung tinggi bahasa Indonesia agar tetap menjadi bahasa yang dapat dibanggakan dan sejajar dengan bahasa-bahasa di seluruh dunia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa. Untuk itulah, kita sebagai generasi muda, harus cermat dalam memilih serta mengikuti trend yang ada.  Jangan sampai merusak budaya bahasa kita sendiri. “Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia”.

0 komentar:

Posting Komentar