Sabtu, 27 April 2013

Konsep Basis Data

Edit Posted by with No comments


Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan
di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data,
struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
Perkembangan Basis Data
Perkembangan Basis Data tidak terlepas dari perkembangan teknologi komputer itu sendiri, nah pas perang dunia ke 2 selesai, banyak negara maju yang mulai mengembangkan teknologi komputer untuk publik, atau general-purpose, tidak hanya untuk kepentingan militer. Dari perkembangan inilah, konsep Basis Data juga ikut berkembang
Pada awal tahun 1960, Charles Bachman di perusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan terbentuk lalu distandarisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima CM Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer) tahun 1973.
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System). Hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan komputer.Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relasional.
Pada tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS paling dominan. Bahasa query SQL (Structured Query Language) dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL distandarisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut transaksi.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang sistem basisdata dikembangkan. Penelitian di bidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks.
Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan.
Berikut ini contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam dunia bisnis :
• Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
• Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
• Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
• Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan
• Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
• Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
• Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa
Keuntungan dalam penggunaan konsep Basis Data dalam penerapannya, berikut akan di jelaskan keuntungan dalam penggunaan konsep Basis Data (Database)
  • Controlling Redundancy, dalam pemasukan data terkadang terjadi perulangan, hal ini mengganggu logika dalam relasi, dan terkadang duplikat data seperti ini juga mempengaruhi hasil query, hal ini dapat dikontrol dengan mudah.
  • Restricting Unauthorized Access, yaitu mampu membagi hak akses terhadap data, baik dalam menginput maupun memanipulasi data dalam database, terkadang tidak semua user bisa atau diizinkan untuk melakukan semuannya, hal ini dapat ditangani dengan mudah.
  • Providing Persistent Storage for Program Object and Data Structures,Ini yang mengawali sistem basis data berorientasi objek. Misal tipe record dalam pascal atau definisi kelas di C++. Nilai dari variable program dihilangkan setiap program selesai, kecuali pemrogram menyimpannya secara permanen dalam file, yang biasanya dikonversi ke format yang sesuai. Untuk membacanya, pemrogram harus mengkonversi dari format file ke struktur variabel program. Objek ini disebut persistence.
  • Permitting Inferencing and Actions Using Rules,Sistem basis data deduktif memiliki kemampuan mendefinisikan rule deduksi untuk mendapatkan informasi baru.
  • Providing Multiple User Interfaces, keragaman User dengan kemampuan yang berbeda dalam menangani database, membuat DBMS mengikuti kebutuhan interface atau tampilan yang sesuai, hal ini menjadi keuntungan tersendiri dalam mempermudah melakukan managemen data.
  • Representing Complex Relationships Among Data, Basis data terdiri dari bermacam2 data yang saling berhubungan. DBMS memiliki kemampuan untuk mewakili bermacam2 hubungan yang kompleks diantara data secara mudah dan efisien.
  • Enforcing Integrity Constraints,DBMS memiliki kemampuan untuk membuat suatu integrity constraint. Tipe yang paling sederhana dari integrity contraint adalah menspesifikasikan tipe data untuk setiap item data. Misal item data untuk program studi yang boleh disimpan adalah character 1 hingga 5, nilai "nama" harus char dan tidak lebih dari 30 karakter.
  • Providing Backup and Recovery,Backup dan recovery merupakan fasilitas yang harus disediakan DBMS. Misal jika sistem komputer gagal saat sedang mengupdate program, sub sistem recovery bertanggungjawab untuk memperbaiki atau memastikan basis data direstore ke keadaan sebelum program dieksekusi kembali. Atau sub sistem recovery memastikan bahwa program diresume dari keadaan dimana diinterupsi sehingga basis data dapat menyimpannya.

Sistem Pemrosesan File
Sistem ini digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis yang menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record–record pada file–file yang terpisah. Dimana masing–masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.
Kelemahan dari Sistem Pemrosesan File antara lain :
a)      Timbulnya data rangkap dan Ketidakkonsistensi data.
b)      Kesukaran dalam mengakses data.
c)      Data terisolir.
d)     Masalah Pengamanan.
e)      Data Dependence.

Sistem Basis Data
            Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data.
Keuntungan Sistem Basis Data antara lain :
a)      Terkontrolnya kerangkapan data.
b)      Terpeliharanya keselarasan ( kekonsistenan ) data.
c)      Data dapat dipakai secara bersama ( Shared ).
d)     Dapat diterapkan standarisasi.
e)      Keamanan data terjamin.
f)       Terpeliharanya integritas data.
g)      Terpeliharanya keseimbangan ( keselarasan ).
h)      Data Independence ( Kemandirian data ).
Kelemahan Sistem Basis Data antara lain :
a)      Lebih Mahal.
b)      Proses back up cukup memakan waktu.
c)      Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.
d)  Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
e)      Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar.
1.     Perbedaan antara Sistem Pemrosesan File dan Sistem Basis Data.
·        Sistem Pemrosesan File :
a) Kaku.
b) Program Oriented.
c) Keamanan data kurang.
d) Adanya kerangkapan data.

 Sistem Basis Data :
a) Luwes.
b)Data Oriented.
c) Keamanan data terjamin.
d) Terkontrolnya kerangkapan data.

Keuntungan Dan Kerugian Basis Data
KEUNTUNGAN SISTEM BASIS DATA

1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent


KERUGIAN SISTEM BASIS DATA

1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait

0 komentar:

Posting Komentar