Basis
data (database) adalah kumpulan dari berbagai data
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan
di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data,
struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan
di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data,
struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
Perkembangan Basis Data
Perkembangan
Basis Data tidak terlepas dari perkembangan teknologi komputer itu sendiri, nah
pas perang dunia ke 2 selesai, banyak negara maju yang mulai mengembangkan
teknologi komputer untuk publik, atau general-purpose, tidak hanya untuk
kepentingan militer. Dari perkembangan inilah, konsep Basis Data juga ikut
berkembang
Pada awal
tahun 1960, Charles Bachman di perusahaan General Electric
mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated
Data Store). Dasar untuk model data jaringan terbentuk lalu distandarisasi
oleh Conference on Data System Languages (CODASYL). Kemudian,
Bachman menerima CM Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu
komputer) tahun 1973.
Pada akhir
tahun 1960-an, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information
Management System). Hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan
penerbangan Amerika mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan user
mengakses data yang sama pada jaringan komputer.Pada tahun 1970, Edgar Codd
di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi
data baru yang disebut model data relasional.
Pada tahun
1980, model relasional menjadi paradigma DBMS paling dominan. Bahasa query SQL
(Structured Query Language) dikembangkan untuk basisdata relasional
sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL distandarisasi di akhir tahun 1980
dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI)
dan International Standards Organization (ISO). Program yang digunakan
untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut transaksi.
Pada akhir
tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang sistem basisdata
dikembangkan. Penelitian di bidang basisdata meliputi bahasa query yang
powerful, model data lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks, sistem diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya
image dan text serta kemampuan query yang kompleks.
Basis data
menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang
digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan.
Berikut ini
contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam dunia bisnis :
• Bank :
Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
• Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
• Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
• Penjualan : Pengelolaan data customer, produk,
penjualan
• Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan
barang, pemesanan, agen
• Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
• Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah
pulsa
Keuntungan
dalam penggunaan konsep Basis Data dalam penerapannya, berikut akan di jelaskan
keuntungan dalam penggunaan konsep Basis Data (Database)
- Controlling Redundancy, dalam pemasukan data
terkadang terjadi perulangan, hal ini mengganggu logika dalam relasi, dan
terkadang duplikat data seperti ini juga mempengaruhi hasil query, hal ini
dapat dikontrol dengan mudah.
- Restricting Unauthorized Access, yaitu mampu membagi hak akses
terhadap data, baik dalam menginput maupun memanipulasi data dalam
database, terkadang tidak semua user bisa atau diizinkan untuk melakukan
semuannya, hal ini dapat ditangani dengan mudah.
- Providing Persistent Storage
for Program Object and Data Structures,Ini yang mengawali sistem basis data
berorientasi objek. Misal tipe record dalam pascal atau definisi kelas di
C++. Nilai dari variable program dihilangkan setiap program selesai,
kecuali pemrogram menyimpannya secara permanen dalam file, yang biasanya
dikonversi ke format yang sesuai. Untuk membacanya, pemrogram harus
mengkonversi dari format file ke struktur variabel program. Objek ini
disebut persistence.
- Permitting Inferencing and
Actions Using Rules,Sistem basis data deduktif memiliki kemampuan
mendefinisikan rule deduksi untuk mendapatkan informasi baru.
- Providing Multiple User
Interfaces,
keragaman User dengan kemampuan yang berbeda dalam menangani database,
membuat DBMS mengikuti kebutuhan interface atau tampilan yang
sesuai, hal ini menjadi keuntungan tersendiri dalam mempermudah melakukan
managemen data.
- Representing Complex
Relationships Among Data, Basis data terdiri dari bermacam2 data yang
saling berhubungan. DBMS memiliki kemampuan untuk mewakili bermacam2
hubungan yang kompleks diantara data secara mudah dan efisien.
- Enforcing Integrity Constraints,DBMS memiliki kemampuan untuk
membuat suatu integrity constraint. Tipe yang paling sederhana dari
integrity contraint adalah menspesifikasikan tipe data untuk setiap item
data. Misal item data untuk program studi yang boleh disimpan adalah
character 1 hingga 5, nilai "nama" harus char dan tidak lebih
dari 30 karakter.
- Providing Backup and Recovery,Backup dan recovery merupakan fasilitas yang harus disediakan DBMS. Misal jika sistem komputer gagal saat sedang mengupdate program, sub sistem recovery bertanggungjawab untuk memperbaiki atau memastikan basis data direstore ke keadaan sebelum program dieksekusi kembali. Atau sub sistem recovery memastikan bahwa program diresume dari keadaan dimana diinterupsi sehingga basis data dapat menyimpannya.
Sistem Pemrosesan File
Sistem ini digunakan untuk mengatasi
semua permasalahan bisnis yang menggunakan pengelolaan data secara tradisional
dengan cara menyimpan record–record pada file–file yang terpisah. Dimana
masing–masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.
Kelemahan
dari Sistem Pemrosesan File antara lain :
a) Timbulnya
data rangkap dan Ketidakkonsistensi data.
b) Kesukaran dalam
mengakses data.
c) Data
terisolir.
d) Masalah
Pengamanan.
e) Data
Dependence.
Sistem Basis
Data
Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai
ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem
pemrosesan dengan pendekatan basis data.
Keuntungan
Sistem Basis Data antara lain :
a) Terkontrolnya
kerangkapan data.
b) Terpeliharanya
keselarasan ( kekonsistenan ) data.
c) Data dapat
dipakai secara bersama ( Shared ).
d) Dapat
diterapkan standarisasi.
e) Keamanan
data terjamin.
f)
Terpeliharanya
integritas data.
g) Terpeliharanya
keseimbangan ( keselarasan ).
h) Data
Independence ( Kemandirian data ).
Kelemahan
Sistem Basis Data antara lain :
a) Lebih Mahal.
b) Proses back
up cukup memakan waktu.
c) Bila ada
akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.
d) Sistem lebih rumit, sehingga
memerlukan tenaga spesial.
e) Proses
pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar.
1. Perbedaan antara Sistem Pemrosesan File dan Sistem
Basis Data.
· Sistem
Pemrosesan File :
a) Kaku.
b) Program Oriented.
c) Keamanan data kurang.
d) Adanya kerangkapan data.
Sistem Basis Data :
a) Luwes.
b)Data Oriented.
c) Keamanan
data terjamin.
d)
Terkontrolnya kerangkapan data.
Keuntungan Dan Kerugian Basis Data
KEUNTUNGAN
SISTEM BASIS DATA
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN SISTEM BASIS DATA
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN SISTEM BASIS DATA
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
0 komentar:
Posting Komentar