I.
Peran dan Fungsi Bahasa
Bahasa
adalah suatu entitas khusus yang ada pada manusia yang digunakkan sebagai media
komunikasi yang kompleks. Bahasa alami yang merupakan media komunikasi awalnya
berupa bahasa isyarat dengan simbol-simbol sampai akhirnya berkembang menjadi
bicara. Menurut Santo,dkk. (2004) dalam bukunya menjelaskan dungsi bahasa yang
terbagi menjadi empat bagian yaitu :
a) Sebagai
alat komunikasi
b) Fungsi
integrasi dan adaptasi
c) Fungsi
kontrol sosial
d) Fungsi
ekspresi
Berikut
penjelasannya…
a) Bahasa
Sebagi Alat Komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat
berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. Manusia dapat berfikir, mengelola
dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan individu atau kelompok
menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi harus
memperhatikan etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan
akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai
sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik
sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Melalui bahasa yang
baik, maka orang lain juga dapat memberikan respon yang positif sehingga dapat
diketahui maksud dan tujuan kita berbicara.
b) Fungsi
Integrasi dan Adaptasi
“tak kenal maka tak
sayang” apabila tidak ada bahasa manusia akan sulit untuk berkenalan. Dengan
berkenalan manusia dapat berbagi pengalaman-pengalaman hidup mereka sehingga
satu sama lain dapat berbagi pengetahuan. Di setiap daerah memiliki berbagai
jenis bahasa dengan beraneka ragam suku dan budaya, perlu adanya penyesuaian
diri agar manusia dapat bertindak sesuai dengan keadaan tempat atau wilayah yang
didudukinya. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih memungkinkan agar seseorang
memiliki hubungan dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat
melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari penyimpangan dalam
berbahasa untuk memperoleh komunikasi yang baik.
c) Fungsi
Kontrol Sosial
Sebagai kontrol sosial, bahasa sangat
efektif dalam penyampaian informasi. Informasi dapat di peroleh dari teman,
dosen, media cetak maupun elektronik. Fungsi ini sangat berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat. Informasi yang baik seakan-akan sulit didapatkan, acara
televisi memiliki dampak yang begitu besar. Sehingga kebanyakan orang meniru
apa yang ditayangkan di layar televisi. Selain itu buku pelajaran, majalah,
komik dan koran adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Motivator,
ceramah agama dan layanan sosial merupakan kegiatan positif sebagai alat
kontrol sosial. Semua itu adalah kegiatan kita dalam berbahasa sebagai kontrol
sosial untuk memperoleh pandangan, sikap dan prilaku yang baik.
d) Fungsi
Ekspresi
Manusia
dapat berekspresi diri untuk mengungkapkan sesuatu yang ada di dalam diri
seseorang baik dalam bentuk perasaan, pikiran, gagasan dan keinginan yang
dimilikinya. Dengan adanya ekspresi orang lain dapat mengetahui apa keinginan
orang tersebut agar tercipta interaksi yang baik.
II.
Fenomena Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja
Tata
bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut
terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai
kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya, mereka takut dibilang
ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari penyimpangan bahasa tersebut
diantaranya adalah digunakannya bahasa alay.
Ragam
ini semula diperkenalkan oleh generasi muda yang mengambilnya dari kelompok
waria dan masyarakat terpinggir lain. Sintaksis dan morfologi ragam ini
memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.
Bahasa yang dianggap gaul ini secara langsung maupun tidak telah mengubah
masyarakat Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Sebaiknya bahasa gaul dipergunakan pada situasi yang tidak formal
seperti ketika kita sedang berbicara dengan teman. Atau pada komunitas yang
mengerti dengan sandi bahasa alay tersebut. Kita boleh menggunakannya, akan
tetapi jangan sampai menghilangkan budaya berbahasa Indonesia. Namun
dengan demikian keberadaan Bahasa Indonesia juga bisa teruji dengan hal-hal
yang baru sehingga bisa lebih menguatkan Bahasa Indonesia itu sendiri.
Sudah berapa besar dampak Bahasa gaul terhadap
budaya Indonesia? Orang-orang sudah mulai lupa dengan bahasa baku.Coba
ingat-ingat lagi pelajaran Bahasa Indonesia tentang bahasa baku. Apotek dengan
Apotik, Karier dengan Karir, atau mungkin yang ini Silakan dengan Silahkan.
Yang mana yang baku, yang mana yang bukan baku? Menurut KBBI, kata-kata baku yang
benar adalah Apotek, Karier, dan Silakan. Exploitasi dari media (TV, radio,
koran, internet, dll) membuat orang-orang dari semua umur sudah mempergunakan
bahasa gaul. Contoh anak kecil zaman sekarang udah mulai pake bahasa gaul untuk
berkomunikasi dengan orang yang lebih dewasa. Mungkin buat mereka, itu hal yang
lumrah, tapi bagi orang-orang dewasa, penggunaan bahsa gaul, seperti
“meneketehe”, bisa dibilang kasar. Kalo kita ga pake bahasa gaul, kita dibilang
kurang seru.
Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di
negeri sendiri berdampak pada lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya
dalam masyarakat. Salah satu kebijakan untuk tetap melestarikan bahasa nasional
adalah pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat menjunjung tinggi
bahasa Indonesia agar tetap menjadi bahasa yang dapat dibanggakan dan
sejajar dengan bahasa-bahasa di seluruh dunia. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa. Untuk itulah, kita
sebagai generasi muda, harus cermat dalam memilih serta mengikuti trend yang
ada. Jangan sampai merusak budaya bahasa kita sendiri. “Kami Putra
dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia”.
0 komentar:
Posting Komentar